Democratize Artificial Inteligent
Temukan bagaimana Agentic AI dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam berbagai bidang Evaluasi: Ai assistant, teknikal support berbasis Ai menggunakan CoPilot Studio (Platform Nocode)
Access presentasi: tps://ptwaskita-my.sharepoint.com/:b:/g/personal/bimwaskita_waskita_co_id/EU2y0jQLYStMktsJb6stBqYB0JEa1ef-qLWkgjSncXO7Ew?e=AXk28DPendahuluan:
Menjawab Tantangan Industri Konstruksi di Era Digital
Dunia industri konstruksi sedang menghadapi transformasi besar. Globalisasi, digitalisasi, dan disrupsi teknologi telah mengubah cara perusahaan menjalankan operasi dan bersaing di pasar. Waskita Karya, sebagai salah satu pemain utama dalam industri konstruksi Indonesia, turut merasakan dampaknya. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat dan tekanan untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan perlu bertransformasi, salah satunya dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) sebagai pendorong produktivitas baru.
AI tidak lagi menjadi teknologi masa depan; ia telah hadir dalam berbagai sektor industri. Di bidang konstruksi, AI menawarkan potensi luar biasa, mulai dari perencanaan proyek, pengelolaan tenaga kerja, hingga optimalisasi supply chain dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, adopsi AI tidak hanya menjadi pilihan, tetapi sebuah keharusan strategis untuk tetap relevan.
Artikel ini akan mengulas bagaimana Waskita Karya menerapkan AI untuk meningkatkan produktivitas, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang dijalankan untuk membangun budaya inovatif yang berkelanjutan. Dari platform Microsoft Power hingga Copilot Studio, semua dikupas untuk memberikan gambaran menyeluruh bagaimana AI bisa menjadi katalis transformasi bisnis konstruksi.
Mengapa Inovasi Itu Penting: Belajar dari Sejarah
Albert Einstein pernah mengatakan, "Insanity adalah melakukan hal yang sama berulang kali dan mengharapkan hasil yang berbeda." Kalimat ini menjadi pengingat bahwa perubahan dan inovasi adalah kunci bertahan dalam lingkungan yang terus berubah. Sejarah bisnis dipenuhi oleh perusahaan besar yang jatuh karena tidak mampu beradaptasi:
Tren Teknologi AI Menurut Para Ahli
Para pemimpin dunia teknologi telah menyatakan bahwa AI adalah gelombang besar berikutnya dalam transformasi bisnis global:
Elon Musk: "AI akan menjadi kekuatan paling disruptif dalam sejarah. Perusahaan yang tidak berinvestasi dalam AI akan tertinggal."
Sundar Pichai: "AI adalah salah satu hal paling mendalam yang sedang kita kerjakan. Ini akan mempengaruhi setiap industri."
Satya Nadella: "Setiap perusahaan sekarang adalah perusahaan AI."
Jensen Huang: "Perusahaan yang tidak mengadopsi AI akan kesulitan bersaing."
Pernyataan ini menegaskan bahwa investasi dalam AI bukanlah pilihan opsional, melainkan strategi bertahan hidup.
Latar Belakang: Kebutuhan Produktivitas dan Pemanfaatan Data
Produktivitas menjadi tolok ukur utama kesuksesan di industri konstruksi. Semakin efisien suatu proyek diselesaikan—dalam hal biaya, waktu, dan kualitas—semakin besar keuntungan yang dapat diperoleh. Namun, tantangan klasik seperti keterlambatan, pembengkakan biaya, dan koordinasi antar tim di lapangan masih menjadi hambatan utama.
Di sinilah peran AI sangat relevan. Dengan kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar secara real-time, AI membantu pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat. Big Data yang tersimpan di cloud memberikan fondasi kuat bagi algoritma AI untuk menganalisis pola, meramalkan masalah sebelum terjadi, dan merekomendasikan solusi yang efisien.
Sebagai BUMN yang memiliki banyak proyek berskala besar, Waskita Karya memanfaatkan potensi ini untuk mendorong efisiensi, mengurangi pemborosan, dan mempercepat penyelesaian proyek tanpa mengorbankan kualitas.
Penerapan AI di Waskita Karya: Sinergi Teknologi dan Talenta
Microsoft Power Platform: Fondasi Transformasi Digital
Waskita Karya telah mengadopsi Microsoft Power Platform sebagai fondasi utama dalam transformasi digital mereka. Platform ini terdiri dari empat komponen utama:
Power BI: Alat visualisasi data yang memungkinkan manajer proyek dan pimpinan perusahaan memahami kinerja secara real-time, mulai dari progres konstruksi hingga penggunaan anggaran.
Power Apps: Platform low-code yang memungkinkan tim lapangan atau staf kantor membangun aplikasi sesuai kebutuhan tanpa harus menjadi programmer.
Power Automate: Mengotomatiskan proses administratif yang repetitif, seperti laporan harian proyek, approval pengadaan barang, dan distribusi dokumen.
Power Virtual Agents: Membuat chatbot cerdas yang dapat menjawab pertanyaan, membantu proses onboarding karyawan, hingga memberikan informasi proyek ke stakeholder.
Manfaat nyata dari penerapan Power Platform ini antara lain:
Proses pembuatan laporan proyek kini hanya memerlukan hitungan menit.
Pengumpulan data lapangan menggunakan sensor IoT terintegrasi dengan AI.
Prediksi biaya proyek menjadi lebih akurat dengan analisis data historis.
Pengembangan Talenta: Pilar Keberhasilan AI
Transformasi teknologi tidak akan berjalan sukses tanpa sumber daya manusia yang mumpuni. Oleh karena itu, Waskita Karya juga mengembangkan talenta internal melalui:
Workshop dan pelatihan AI, data science, dan automation.
Sertifikasi Microsoft Power Platform.
Hackathon internal untuk menciptakan solusi digital berbasis AI.
Inisiatif ini bertujuan untuk membangun kultur digital dan meningkatkan kesiapan karyawan menghadapi perubahan teknologi yang dinamis.
Peluang Penerapan AI di Berbagai Bidang Waskita Karya
1. Customer Support dengan Chatbot AI
AI dapat menggantikan layanan pelanggan manual dengan chatbot yang tersedia 24/7. Tools seperti Microsoft Power Virtual Agents dan Google Dialogflow dapat digunakan untuk menjawab FAQ, troubleshooting, hingga membuat tiket laporan secara otomatis.
2. HR & IT Helpdesk Otomatis
Asisten virtual berbasis AI seperti Zoho Desk AI atau ServiceNow dapat membantu menjawab pertanyaan karyawan baru, mendukung proses onboarding, dan menyelesaikan masalah IT tanpa perlu intervensi manusia.
3. Sales & Marketing Berbasis Data
AI dapat memprediksi peluang penjualan, menganalisis perilaku pelanggan, dan memberikan rekomendasi konten personal. Tools seperti Salesforce Einstein atau HubSpot AI sangat efektif untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran.
4. Knowledge Management & Dokumentasi Proyek
Sistem pencarian berbasis AI (seperti Microsoft Search + SharePoint atau Glean) dapat membantu karyawan mengakses dokumen teknis, panduan kerja, SOP, dan pelatihan dengan lebih mudah dan cepat.
Evolusi Pemrograman: Dari Koding Tradisional ke No-Code & AI
Dulu, membangun sistem memerlukan keahlian teknis tinggi. Sekarang, teknologi low-code dan no-code telah membuka akses bagi siapa saja untuk menciptakan solusi digital:
Low-code: Platform seperti Power Apps memungkinkan pengguna non-teknis membangun aplikasi internal dengan drag & drop.
No-code: Tools seperti Copilot Studio membuat chatbot tanpa satu baris kode.
Prompt Engineering: Menggunakan instruksi teks (prompt) untuk menghasilkan kode, konten, atau jawaban dari model AI seperti ChatGPT.
Transformasi ini memperluas partisipasi inovasi digital ke seluruh lini organisasi.
Generative AI vs Agentic AI
Generative AI: Menghasilkan konten baru (teks, gambar, audio). Contoh: ChatGPT membuat laporan, DALL-E membuat desain arsitektur.
Agentic AI: Mengambil tindakan otomatis berdasarkan konteks dan data. Contoh: Microsoft Copilot yang dapat menjadwalkan rapat, membuat ringkasan email, atau merekomendasikan dokumen penting.
Keduanya berperan besar dalam meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi beban administratif.
Microsoft Copilot Studio
Copilot Studio adalah alat pembuatan chatbot AI yang terintegrasi dengan Microsoft 365:
Fitur Utama: Integrasi data internal, logika percabangan cerdas, natural language understanding.
Cara Kerja: Menggunakan data dari OneDrive, Teams, dan Outlook untuk memberikan jawaban dan rekomendasi tindakan.
Copilot Studio sangat cocok untuk perusahaan seperti Waskita Karya yang ingin mengotomatiskan layanan internal tanpa perlu membangun sistem dari nol.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap dan sistematis tentang cara menyiapkan AI Agent menggunakan Microsoft Copilot Studio, sebuah platform dari Microsoft untuk membangun chatbot dan agen AI cerdas berbasis low-code / no-code yang bisa terintegrasi langsung dengan Microsoft 365 dan berbagai sumber data bisnis:
Apa Itu Microsoft Copilot Studio?
Microsoft Copilot Studio (sebelumnya dikenal sebagai Power Virtual Agents) adalah platform berbasis cloud dari Microsoft yang memungkinkan siapa saja—baik developer maupun non-developer—untuk:
Membangun agen AI (chatbot) tanpa menulis kode
Mengintegrasikan AI dengan data internal perusahaan
Menyediakan interaksi cerdas melalui Teams, web, dan channel lain
Mengotomatisasi percakapan dan proses bisnis
III. Langkah-Langkah Menyiapkan AI Agent di Microsoft Copilot Studio
1. Akses Platform Copilot Studio
Buka: https://copilotstudio.microsoft.com
Login menggunakan akun Microsoft 365 Waskita Karya
Pilih lingkungan kerja (environment) seperti “Production” atau “Sandbox”
2. Buat Proyek (Bot) Baru
Klik “Create a bot”
Beri nama bot, misalnya: WaskitaProjectBot
Pilih bahasa yang digunakan (Indonesia / English)
Tentukan channel (Teams, Website, dll.)
3. Rancang Percakapan dengan Topic Builder
Microsoft Copilot Studio menggunakan pendekatan “topik” untuk merancang alur percakapan.
Klik “Topics” lalu pilih “New topic”
Contoh topik: Status Laporan Proyek, FAQ Tender, Permintaan Data
Untuk setiap topik:
Masukkan trigger phrases (pemicu) seperti: “Apa status laporan proyek Cikampek?”, “Laporan terakhir?”
Buat alur percakapan berbasis node: pertanyaan, pernyataan, kondisi (if), dan tindakan
4. Hubungkan ke Data Internal (OneDrive, SharePoint, Dataverse)
Agen AI akan lebih cerdas jika bisa mengakses data internal perusahaan.
Gunakan Power Platform Connectors
Contoh konektor:
SharePoint untuk file laporan proyek
Dataverse untuk database internal
OneDrive for Business untuk WIP dokumentasi
Buat tindakan menggunakan Power Automate jika perlu alur lebih kompleks (misal: generate PDF, kirim email, update status)
5. Tambahkan Kemampuan Generative AI (Opsional)
Gunakan Copilot Plugins untuk menghubungkan agent ke layanan GPT, Bing Search, atau internal knowledge base.
Misal: Agent bisa menjawab pertanyaan berbasis dokumen PDF di SharePoint.
6. Uji Bot Secara Langsung
Klik tab “Test your bot” di kanan layar
Coba berbagai skenario: pertanyaan biasa, pertanyaan kompleks, edge case
Perbaiki percakapan yang gagal atau kurang alami
7. Publikasikan dan Pilih Channel
Klik “Publish” agar bot siap digunakan
Pilih channel integrasi:
Microsoft Teams (untuk tim internal)
Web Embed (untuk pelanggan eksternal)
Facebook Messenger, Telegram, dll. jika diperlukan
8. Lakukan Pemantauan dan Evaluasi
Gunakan Analytics Dashboard:
Jumlah percakapan
Topik yang paling sering ditanyakan
Drop-off points
Lakukan perbaikan berkelanjutan berdasarkan data
Contoh Penggunaan di Waskita Karya
Nama Agent
Fungsi
Data Sumber
TenderCopilot
Menjawab FAQ tender & regulasi proyek
PDF tender di SharePoint
HR OnboardingBot
Panduan karyawan baru
Formulir & SOP di OneDrive
LaporanProyekBot
Menyediakan laporan progres konstruksi
Data proyek di Dataverse / Excel
Tips Sukses Membangun Agent AI
Mulai dari proses sederhana dulu (misalnya FAQ)
Gunakan bahasa natural & mudah dipahami
Uji dengan berbagai tim internal sebelum dirilis ke publik
Update topik secara berkala sesuai perubahan dokumen/data
Kolaborasi dengan tim IT & pengguna akhir (end users)
Kalau kamu mau, aku juga bisa bantu buatkan blueprint desain agent AI khusus untuk use-case tertentu di Waskita Karya, seperti: Proyek Konstruksi, Keuangan, SDM, atau Manajemen Risiko. Mau lanjut ke situ?
IV. Pengembangan AI di Waskita Karya
Budaya
Kolaborasi Data: Gunakan OneDrive/SharePoint untuk menyimpan dokumen proyek dan data analitik secara terpusat.
Penataan Struktur Data: Klasifikasikan dokumen dalam tahapan Work-In-Progress (WIP), Share, Publish, Archive.
Bergabung dengan COP Automation Waskita Karya (1 orang per departemen)
Standarisasi Dokumentasi: Buat template dan format standar agar mudah dianalisis oleh AI.
Pengembangan
Identifikasi Proses Berulang: Temukan proses yang dapat diotomatisasi seperti laporan harian, approval, atau pengumpulan data lapangan.
Wawancara pengguna utama dari proses ini
Petakan alur (Workflow)
Brainstorm rencana/konsep automatisasi
Buat prioritas berdasarkan frekuensi pengulangan, pain poin, penghematan waktu
Rancang MVP (Minimum Viable Product): Versi aplikasi paling sederhana yang masih bernilai
Pengembangan Agent AI: Buat chatbot atau Copilot AI yang terhubung dengan data proyek.
Pengujian & Peluncuran: Uji performa AI sebelum digunakan secara luas dengan metode TAM
Evaluasi dan Penyempurnaan (Kaizen): Lakukan continuous improvement berdasarkan feedback pengguna.
Scale Up, jadikan standard proses yang menggantikan proses konvensional.
V. Kesimpulan: AI sebagai Akselerator Masa Depan Konstruksi
Perjalanan transformasi digital di Waskita Karya menunjukkan bahwa AI bukan lagi wacana abstrak, melainkan alat nyata yang bisa digunakan hari ini untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan memanfaatkan Microsoft Power Platform, Copilot Studio, dan membangun budaya inovasi, perusahaan dapat:
🚀 Meningkatkan produktivitas proyek dari perencanaan hingga eksekusi.
💰 Mengurangi biaya operasional melalui otomatisasi proses.
🔍 Membuat keputusan berbasis data yang lebih akurat.
Pertanyaan refleksi yang perlu diajukan setiap pimpinan di Waskita Karya:
Apa proses yang saat ini masih manual dan bisa diotomatisasi?
Apakah kita sudah memanfaatkan data sebaik mungkin untuk mengambil keputusan?
Sejauh mana tim kita siap menghadapi transformasi AI?
Siapapun bisa berperan dalam pengembangan Ai di bagiannya masing-masing meskipun tidak memiliki keahlian coding dengan cara memanfaatkan platform no code internal dan eksternal sehingga pengembangan automatisasi bisa lebih masive dan tidak hanya mengandalkan pihak luar.
Article contributor of Waskita